Bahaya Pemutih Kulit


                Produk pemutih kulit saat ini jumlahnya banyak dipasaran. Sayangnya tidak semua pemutih kulit aman bagi kesehatan. Gimana donk mengetahuinya?
                Dulu merkuri (Hg) dikenal sangat bermanfaat untuk mutihin kulit. Belakangan ini diketahui bahwa merkuri inorganik dalam krim pemutih bisa menimbulkan keracunan bila digunakan untuk waktu lama. Walau tak seburuk efek merkuri yang tertelan (ex:ikan yg tercemar), tapi tetap menimbulkan efek buruk pada tubuh.
                Setelah dioleskan ke kulit, merkuri mudah diserap masuk ke dalam darah, lalu memasuki sistem saraf tubuh. Manifestasi gejala keracunan merkuri akibat pemakaian krim kulit muncul sebagai gangguan sistem saraf, seperti tremor, insomnia, kepikunan, gangguan penglihatan, gerakan tangan abnormal(ataxia), gangguan emosi, gagal ginjal,batu ginjal. Nah, karena gejalanya tak jelas kasus keracunan merkuri sering salah diagnosis sebagai kasus alzheimer, parkinson, atau penyakit gangguan otak.
                Sebenarnya ada jenis bahan pemutih lainnya yang dapat dipergunakan sebagai pemutih yang jauh lebih aman dari merkuri, antara lain AHA (Asam Alfa Hidroksi). AHA yang terdapat dalam kosmetik pemutih di pasar bebas umumnya berkadar 4% sedangkan yang dianjurkan oleh dokter lebih besar dari 8%. Selain AHA adalagi lho bahan pemutih lainnya, yaitu Hidroquinon dan Asam Azaleat.
                Sejumlah inovasi bahan dasar pemutih telah banyak ditemukan, antara lain: ekstrak bluberry, bengkoang, jeruk limun, arbutin, dan vitamin C. Tapi sayang..penggunaan merkuri sebagai bahan pemutih masih aja dipake sama produsen ga tanggung jawab.
                Makanya itu kita perlu ati2 temen2 waktu milih produk pemutih. Sebagai gambaran, ciri kosmetik pemutih yang berbahan merkuri umumnya tampak pearly (sok inggris) alias putih mengkilat. Walopun gak nyantumin kandungan merkuri tetep gak boleh yakin 100% bahwa bahan tersebut tak mengandung merkuri.